Banjarnegara, Pusbang KKN LPPM Unsoed melaksanakan monitoring dan evaluasi KKN Tahun Akademik   2023/2024 periode KKN bulan Juli-Agustus 2024. Ada 7 Kabupaten sebagai tempat KKN Unsoed yaitu Kabupaten Banjarnegara, Kebumen, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Brebes dan Tegal. Salah satu tujuan monitoring adalah untuk mengetahui capaian realisasi program KKN di daerah tersebut. Dalam Monitoring dan Evaluasi (Monev) KKN Unsoed ke Kabupaten Banjarnegara ditugaskan Dr. Agus Riyanto, SP., Msi Ketua Jurusan Agroteknologi dan Ir. Supartoto, M.Agr, Kepala Pusat Pengembangan KKN Unsoed pada Jumat 2/8/2024.

Ada 3 desa yang dikunjungi dalam monev KKN Unsoed di Kabupaten Banjarnegara yaitu Twelagiri,Pagedongan dan Gunung Jati. Dr. Agus Riyanto, SP., Msi dalam monev tersebut mengingatkan agar para mahasiswa KKN senantiasa mencatat kegiatan dengan tertib dan berkomunikasi dengan baik.

Monev terhadap mahasiswa KKN Unsoed tercakup dalam 5 bidang program kegiatan. Adapun 5 program kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Unsoed yaitu bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan pelayanan desa.

Dari kegiatan pendidikan mencakup sosialisasi minat bakat dan active learning, pembinaan belajar dan pembinaan sekolah. Salah satu mahasiswa KKN di desa Twelagiri Mira Pradana dari Fakultas Informatika mengungkapkan terkait program di atas sudah dilaksankan beberapa kali dengan respon yang baik.

Muhammad Rashid Almeida dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Jurusan Hubungan Internasional  mengungkapkan beberapa di bidang ekonomi di KKN Desa Twelagiri. “Kami sendiri memiliki beberapa broker, diantaranya adalah yang pertama pendamingan BUMDES. Di pendampingan BUMDES ini kami mencoba untuk beberapa kali memberikan saran dan rekomendasi kepada perangkat desa, khususnya kepala desa, untuk memberikan rekomendasi-rekomendasi agar BUMDES ini bisa berjalan dengan baik,” ujarnya. Kemudian  fokus kepada UMKM yang ada di sini, dengan mentargetkan ada dua UMKM yang dapat dibantu pendampingan, sehingga mereka bisa memiliki administrasi seperti NIP.

“Untuk saat ini kami sudah mendapatkan satu UMKM yang mendapatkan NIP, dan kita sedang mengusahakan untuk UMKM yang kedua. Tidak hanya berhenti di situ, kami juga berusaha untuk memaksimalkan pasarnya atau marketingnya, di mana kita mengusahakan sosial media agar bisa diterapkan kepada UMKM-UMKM itu,” ungkap Rashid Almeida. Dalam mengambil foto dan video, kemudian dimasukkan dan upload di sosial media yang dibikin baru di platform Instagram.

Di sini tujuannya adalah untuk memperluas pasar dan bisa meningkatkan daya jual dari UMKM ini. Tidak hanya berhenti di situ, Mahasiswa KKN di Twelagiri juga  telah menambahkan titik tempat UMKM pada Google Maps, dan hingga saat ini sudah memenuhi target ada dua UMKM yang sudah di tambahkan titik di Google Maps. Di antaranya adalah UMKM Kopi, Kava Coffee and Roastery, dan kerumpok rembak dari milik Baton.

Kemudian Zarani Ramakyaroring dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam bidang ekonomi fokus terhadap UMKM dan BUMDES di desa Pagedongan. “ Nah, untuk UMKM sendiri kita sudah mencapai sekitar 4 UMKM untuk kita kembangkan. Untuk digitalisasinya serta branding produknya. Untuk BUMDES sendiri kita melakukan pendampingan dari tata cara kelola keuangannya, serta bagaimana mengatur alur penjualan dan pemasukan,” Jelasnya.

Untuk bidang kesehatan sendiri di desa Pagedongan ini, ada beberapa program seperti yang dijelaskan  oleh Dinda Najwa Nabilah dari Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Jurusan Kesehatan Masyarakat. Yang pertama yaitu pendampingan posyandu yang sudah terlaksana sampai saat ini. Ada lima pendampingan dari posyandu balita, remaja, dan juga posyandu lansia. Kemudian yang kedua juga kami melakukan sosialisasi PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dilakukan di SD Negeri 1 Pagedongan dari kelas 1 sampai kelas 6. “Kemudian kami juga melakukan demonstrasi pemberian makan tambahan atau PMT kepada ibu-ibu di posyandu dan antusiasnya juga baik,” jelas Dinda Najwa.

Untuk program dari bidang lingkungan itu ada irigasi tetes, terus ada intensifikasi pekarangan. Di intensifikasi pekarangan itu menanam tanaman di polybag, terus membagikannya ke warga-warga sekitar yang mau. “ Kami sudah membagikan bibit-bibit seperti bibit cabai, tomat, dan terong pada warga-warga yang waktu itu datang sosialisasi irigasi tetes. Nah untuk program lainnya itu ada pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” kata Bincar Manalo dari Jurusan Agroekonologi Pakultas Pertanian. Dalam target sosialisasi kepada anak-anak SD, sehingga mereka memiliki sadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Dari berbagai macam bentuk kegiatan dapat dikembangkan oleh mahasiswa KKN Unsoed dalam pengabdian masyarakat. Penuh antusias penerimaan warga di lokasi KKN menghasilkan sinergi yang bermanfaat memberi arti Kuliah Kerja Nyata Unsoed. (indra)

 

Dokumentasi foto :

 

By Eko F