Pusat Inkubator dan Bisnis (PIB) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menyelenggarakan Workshop QRIS dengan tema “Peningkatan Kapasitas Usaha UMKM” pada tanggal 9 Juli 2024 di Laboratorium Terpadu Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED. Workshop QRIS tersebut terjalin hasil kolaborasi dari Bank Indonesia, Masyarakat Ekonomi Syariah Banyumas dan Unsoed. QRIS adalah suatu aplikasi pembayaran Non-tunai Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS) merupakan tranksaksi modern yang dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI).
Ketua Panitia, Dr.Taufik Budhi Pramono,S.Pi.M.Si yang juga Ketua Pusat Inkubator dan Bisnis LPPM Unsoed mengatakan, adapun tujuan dari kegiatan worksop ini untuk meningkatkan kualitas serta jiwa kewirausahaan dan cara transaksi yang efektif dengan QRIS. Kegiatan ini juga turut berpartisipasi sebanyak 200 pelaku UMKM berasal dari Banyumas dan sekitarnya. “Dengan menggunakan aplikasi QRIS pada pelaku UMKM diharapkan akan memudahkan dalam pngembangan usaha dan bertransaksi,” ungkap Dr.Taufik Budhi Pramono.
Ketua Pusat Inkubator dan Bisnis LPPM Unsoed juga mengharapkan agar pelaku UMKM dapat menggunakan link UMKM. “Bapak ibu silahkan bisa search link UMKM, di situ bapak ibu punya keuntungan bisa berdiskusi, bisa bertanya, bisa berjualan, bisa latihan dan gratis semua,” pungkasnya.
Membuka acara, Dr. Kuat Puji Prayitno, S.H., M.Hum, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan/ WR II Unsoed dalam sambutannya mengatakan aplikasi pembayaran QRIS terlahir sebagai dampak dari masa pandemi sebelumnya. “ Ternyata model pembayaran digital kayak ini selain mengatasi problem pandemi Itu juga berdampak positif itu bisa efektif, efisien sampai sekarang dan banyak UMKM yang menggunakannya,” ujar Dr. Kuat Puji Prayitno.
Dalam kesempatan tersebut WR II Unsoed mengharapkan kepada pihak Bank agar memberikan proteksi perlindungan kepada pengguna aplikasi pembayaran QRIS. “Dalam dunia bisnis utamanya adalah diteknis pembayaran melalui sarana digital tetapi juga harus diikuti dengan social defense policy, perlindungannya kepada masyarakat sehingga nanti masyarakat itu merasa nyaman dalam menggunakan aplikasi QRIS,” harap WR II.
WR II Unsoed juga berpesan kepada pelaku UMKM dapat memanfaatkan peluang bisnis dengan Unsoed dengan pintu masuk dari LPPM Unsoed.
Selanjutnya sambutan dari Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro yang bacakan oleh Poniri, SE menjelaskan bahwa UMKM adalah pilar penting untuk membangun perekonomian skala nasional maupun lokal. “Maka dari itu pengembangan UMKM harus kita dukung bersama dengan memfasilitasi, memberdayakan, dan menggali lebih jauh potensi-potensi yang ada, selaku pribadi dan atas nama pemerintah Kabupaten Banyumas, saya menyambut baik dan mendukung penuh terselenggaranya kegiatan workshop ini,” harap Beliau.
Pj Bupati Banyumas berpesan mengharapkan seluruh peserta pelatihan dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta keterampilan. Beliau juga mengajak seluruh pihak untuk terus mendukung penerapan QRIS di kalangan UMKM. “Mari kita bersama-sama membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan demi kemajuan perekonomian Kabupaten Banyumas,” pesan Pj Bupati Banyumas.
Hadir Ketua LPPM Unsoed Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti, M.P.,IPU., ASEAN. Eng, yang mengapresiasi kepada Masyarakat Ekonomi Syariah, (MES) Cabang Banyumas bersama-sama Pusat Inkubator Bisnis LPPM Unsoed berusaha memperkenalkan QRIS kepada para pelaku mitra binaan dan pelaku UMKM pada umumnya. “Kami memiliki komitmen yang kuat Dalam mendorong penggunaan teknologi pada aktivitas ekonomi sebagai salah satu isu akademis dan juga mungkin salah satu kegiatan kami di bidang pengabdian kepada masyarakat, “tegas Ketua LPPM Unsoed.
Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti menerangkan salah satu yang dijalankan oleh Pusat Inkubator Bisnis pada saat ini adalah mensosialisikan dan mengedukasi para pelaku usaha Untuk bisa mengaplikasikan teori dan program yang dapat membantu program pengenalan QRIS ini menjadi salah satu bentuk komitmen tersebut. “ Dan yang selanjutnya apresiasi saya kepada Bank Indonesia dalam memfasilitasi lebih lanjut mengenai QRIS ini, dan peran QRIS ini sebagai salah satu metode pembayaran yang tanpa harus cashless yang sudah mulai banyak manfaatnya,” ujarnya.
Ketua LPPM Unsoed mengucapkan terima kasih sekali kepada pemerintah Kabupaten Banyumas yang dalam hal ini diwakili oleh Bapak Bupati dan diwakili pula oleh Pak Poniri yang sudah berkenan hadir mendukung acara peningkatan kapasitas usaha UMKM. “Agar UMKM naik kelas kami berharap kolaborasi antara pemerintah, akademisi akan terus dapat berlanjut dalam menciptakan iklim usaha yang nyaman bagi para pelaku UMKM,” harap Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti.
Untuk Narasumber Bank Indonesia Tela Anggarayang Tirta S.H. Asisten Manager Unit Implementasi Kebijakan dan Pengawas Sistem Pembayaran dan Pengolahan Uang Rupiah (SPPUR) menerangkan ada perubahan Undang-Undang Bank Indonesia, khususnya di Januari 2023. “ Bapak-Ibu. Itu keluarlah Undang-Undang nomor 4 tahun 2023 mengenai pengembangan dan penguatan sistem keuangan atau kita sebutnya biasanya P2SK, di mana salah satunya itu mengatur tugas atau tujuan dari Bank Indonesia,” terangnya
Jadi tujuan Bank Indonesia, ada tiga besar, yang pertama adalah mencapai stabilitas nilai tukar. Yang kedua adalah memelihara stabilitas sistem pembayaran, yang ketiga adalah ikut menjaga stabilitas sistem keuangan.
“Untuk poin tujuan yang kedua, khusus untuk memelihara sistem pembayaran, ini sebenarnya Bank Indonesia seorang regulator banyak sekali, nanti secara tersirat akan disebutkan di blueprint sistem pembayaran Indonesia 2025. Namun kami akan mulai bahwa sistem pembayaran ini Bank Indonesia mendorong terciptanya digitalisasi,” terang Tela Anggarayang Tirta.
Kenapa disebut digitalisasi sistem pembayaran? Karena perlu ada adaptasi dari digitalisasi yang berlangsung di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
“Misalkan kita ingin berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Dulu kita memerlukan kendaraan yang harus dimiliki sendiri atau minimal kita naik taksi gitu kendaraan. Sekarang ada platform yang memudahkan kita dan itu bisa diakses di mobile phone kita, kita bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain,” jelas Tela Anggarayang Tirta.
Tela Anggarayan Tirta menyatakan, “QRIS tidak hanya memudahkan proses transaksi, tetapi juga mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Tela Anggarayang Tirta. Selain itu, Bank Indonesia juga berkomitmen untuk memberikan edukasi terkait keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi digital .
Hadir juga dalam Workshop ini dari perwakilan Dinas Perindustrian Kabupaten banyumas, Masyarakat Ekonomi Syariah Banyumas, Bank Mandiri, BRI dan BSI. (dra)
Dokumentasi Foto: