Pada hari Kamis dan Jumat tanggal 18-19 Januari 2024, Pusat Riset Gender dan Anak (PRGA), LPPM UNSOED mengadakan acara bertema “Peningkatan Softskill, Kompetensi, dan Peningkatan Jejaring Perguruan Tinggi dalam Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Kabupaten Banyumas dan Cilacap serta Rapat Koordinasi”. Acara ini bertempat di hotel Aston Inn, Cilacap dan dihadiri oleh beberapa perwakilan perguruan tinggi di Banyumas dan Cilacap yaitu Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali (UNUGHA), Universitas Al-Irsyad, dan Politeknik Negeri Cilacap, serta perwakilan dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Cilacap.
Acara ini terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama menghadirkan tiga narasumber yaitu pertama, Dr. Tri Wuryaningsih, M.Si sebagai ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Universitas Jenderal Soedirman, dosen Sosiologi dan mantan ketua Pusat Pelayanan Terpadu Penanganan dan Perlindungan Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak (PPT-PKBGA) Kabupaten Banyumas. Narasumber kedua, Hj. Hanifah Muyassaroh, M.Si, dosen UNUGHA Cilacap, serta narasumber ketiga, Eri Wahyuningsih, M.Kes dari PRGA, serta dosen Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan. Acara sesi pertama diselenggarakan untuk berbagi pengalaman dan praktik-praktik baik yang sudah dilakukan dalam pendampingan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap. Sedangkan sesi kedua ialah Rapat Koordinasi Pusat Riset Gender dan Anak yang membahas beberapa program kerja yang hendak dilaksanakan di tahun 2024, restrukturisasi organisasi, serta membahas kesesuaian kinerja PRGA dengan LPPM Universitas Jenderal Soedirman. Acara dibuka oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman, Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti, MP, IPU., ASEAN Eng. Acara ini dilaksanakan sebagai wujud kepedulian dan komitmen PRGA, LPPM UNSOED untuk memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender terutama saat ini berfokus pada penanganan kekerasan berbasis gender. (Ayusia Sabhita Kusuma)