Banyumas, Untuk meningkatkan taraf hidup kelompok rentan di pedesaan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banyumas berkolaborasi dengan meluncurkan program ketahanan pangan dan klinik gizi di Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng.

Program yang dimulai Jumat (17/10/2025) itu menyasar 40 keluarga kurang mampu. Mereka mendapatkan bantuan berupa bibit ayam, bibit sayuran, dan tanaman obat herbal, serta pelatihan dan pendampingan selama satu tahun dari tim LPPM Unsoed.

Kepala LPPM Unsoed Prof. Elly Tugiyanti menjelaskan, pihaknya akan memberikan pelatihan di bidang peternakan dan pertanian yang terintegrasi dengan peningkatan pendapatan keluarga. program pendampingan akan berlangsung hingga tahun 2026 dengan harapan dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat Desa Melung.

“Kami berupaya agar keluarga mustahik dapat memproduksi pangan bergizi dan mengolah hasil pertanian serta tanaman herbal menjadi produk bernilai jual. Misalnya minuman atau makanan herbal dari jahe, kunyit, kencur, dan temulawak,” jelas Prof. Elly.

Menurutnya, masing-masing keluarga menerima lima ekor ayam (empat betina dan satu jantan), serta berbagai bibit tanaman sayur bernilai ekonomi tinggi seperti cabai, pokcai, tomat, dan terong.

“Kami berharap dari kotoran ayam mereka bisa menghasilkan pupuk organik untuk sayuran, sehingga terbentuk sistem pertanian terpadu. Dengan begitu, mereka bisa mengonsumsi makanan bergizi setiap hari sekaligus menambah pendapatan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Banyumas, Khazanatul Mufidah, mengatakan pihaknya mengalokasikan dana sebesar Rp100 juta untuk mendukung program tersebut selama satu tahun. Program ini merupakan upaya pemberdayaan mustahik (penerima manfaat) agar mereka mampu memproduksi kebutuhan pangan dan obat-obatan herbal secara mandiri.

“Baznas merupakan lembaga pengelola dana zakat, infak, dan sedekah. Untuk mendayagunakan dana itu secara tepat, kami tidak bisa berjalan sendiri. Karena itu kami berkolaborasi dengan LPPM Unsoed yang memiliki kapasitas memadai dalam pendampingan dan pelatihan,” ujar Khazanatul.

“Tujuan program ini adalah agar masyarakat miskin di pedesaan bisa meningkatkan ketahanan keluarga. Mereka dilatih memproduksi bahan pangan seperti sayuran dan tanaman obat—jahe, kunyit, kencur, dan sebagainya. Program ini menjadi pilot project yang ke depan bisa direplikasi di desa-desa lain,” tambahnya.

Peluncuran program berlangsung di Balai Desa Melung, ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Baznas Banyumas, LPPM Unsoed, dan perwakilan penerima manfaat.

By Indra K