Nusakambangan, 14 Desember 2024 – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman telah melaksanakan komitmennya dalam pengurangan sampah dan pengolahan sampah rumah tangga secara berkelanjutan sebagai salah satu implementasi SDGS. Kegiatan ini berkolaborasi dengan berbagai pihak salah satunya dilaksanakan Bersama dengan para warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Nusakambangan.

LPPM melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengurangi limbah dapur yang dapat mencapai 15-25 kg/harinya dengan memanfaatkannya menjadi pupuk organic cair (POC) yang ramah lingkungan, murah biayanya dan mudah pembuatannya, sekaligus memberikan keterampilan praktis kepada narapidana di Lapas Narkotika Nusakambangan. POC selanjutnya dimanfaatkan untuk  meningkatan produktivitas tanaman sayuran dan  kebun bunga rosela dan apotik hidup di dalam lapas.

Program ini dipimpin langsung oleh Prof Dr Elly Tugiyanti MP IPU ASEAN Eng. sekaligus sebagai Ketua LPPM Unsoed bersama dengan tim yang terdiri dari dosen yang berkecimpung di bidang pengolahan limbah yaitu Dr. Agustinah Setyaningrum dan Prasetyo, MP serta dosen dari Bioteknologi Pakan Prof. Dr. Sri Rahayu dan Dr. Titin Widyastuti MSi. Kegiatan dimulai dengan pelatihan mengenai konsep dasar pengolahan limbah organik serta teknik pembuatan pupuk cair yang mudah dipraktikkan dan tidak memerlukan biaya besar. Selama pelatihan, peserta juga diajarkan tentang manfaat dari penggunaan pupuk cair bagi kesuburan tanah dan pengelolaan sampah secara berkelanjutan.

“Penting bagi kita untuk memanfaatkan limbah organik yang ada di sekitar kita, termasuk limbah dapur, untuk diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dengan mengubah limbah dapur menjadi pupuk cair, selain membantu mengurangi pencemaran lingkungan, kita juga dapat mendukung kegiatan pertanian atau kebun yang ada di dalam lapas,” ujar Prof. Dr. Elly Tugiyanti, Ketua LPPM.

Pelatihan ini mendapat sambutan positif dari pihak Lapas Narkotika Nusakambangan dan warga binaan lapas. Kepala Lapas, Rindra Wardhana S.H, M.H menyatakan bahwa program pengabdian ini sangat berguna untuk meningkatkan keterampilan narapidana, terutama dalam hal pengelolaan limbah yang bisa diaplikasikan di lingkungan sekitar mereka, baik selama di lapas maupun setelah mereka bebas nanti.

Selama kegiatan, para narapidana tampak antusias mengikuti setiap langkah dalam pembuatan pupuk cair. Mereka dilibatkan langsung dalam proses, mulai dari pengumpulan limbah dapur dari setiap sel, penjelasan proses fermentasi, sampai penjelasan ciri-ciri pupuk organik yang baik dan berkualitas.

Harapannya, kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi pengelolaan limbah di Lapas Narkotika Nusakambangan, tetapi juga memberi kesempatan kepada narapidana untuk mempelajari keterampilan baru yang dapat digunakan setelah mereka kembali ke masyarakat. Program ini menjadi bagian dari upaya untuk memberikan kesempatan pembinaan dan pemberdayaan bagi narapidana melalui kegiatan yang positif dan bermanfaat.

LPPM Unsoed berkomitmen melaksanakan SDGS dengan melaksanakan program-program riset dan pengabdian yang mendukung keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat, terutama di lembaga pemasyarakatan.

By Indra K