Purwokerto, Pusat Riset Ekonomi Kreatif dan Pariwsata, LPPM Unsoed menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘ Penelitian Inovatif & Aplikasi Berbasis Digital ’ di Aula LPPM UNSOED Lantai 2 pada Senin, 5 Agustus 2024. FGD ini dihadiri oleh Ketua LPPM Unsoed. Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti, M.P.,IPU., ASEAN. Eng,  Sekretaris LPPM Dr. Sri Wahyu Handayani, S.H., M.H. dan para Dekan Unsoed, serta Kapusris LPPM Unsoed dengan moderator Dr. Muhammad Yamin, S.IP., M.Si anggota Pusris EKP LPPM Unsoed. Kegiatan FGD ini diselenggarakan bertujuan untuk memudahkan penelitian bagi civitas akademi di Unsoed.

Dr. Rahab, MSc (Ketua Pusat Riset Ekonomi Kreatif dan Pariwisata, LPPM UNSOED) mengawali sambutannya mengharapkan agar dapat memperoleh manfaat teknologi berbasis digital dari Telkomsel untuk mendukung aktivitas penelitian.  “ Saya berharap dengan aplikasi berbasis digital ini bermanfaat untuk para dosen sebagai peneliti agar bisa mendapatkan data-data yang lebih kualitatif,  akurat dan cepat,” ujar Dr. Rahab, MSc.

Selanjutnya Ketua LPPM Unsoed Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti, M.P.,IPU., ASEAN. Eng mengucapkan terima kasih atas kehadiran narasumber dari Tim Telkomsel Jawa Tengah dan Komite Ekonomi Kreatif Jawa Tengah. Beliau mengharapkan agar terjalin kolaborasi antara  Komite Ekonomi Kreatif Jawa Tengah dengan Pusris Ekonomi Kreatif dan Pariwsata, LPPM Unsoed. “ Saya menginginkan kolaborasi yang dapat berkembang lebih baik dengan suatu komitmen antara Pusris EKP LPPM Unsoed dan Komite Ekonomi Kreatif Jawa Tengah,” harap Ketua LPPM Unsoed.

Lebih lanjut Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti juga berharap adanya produk berbasis digital dari Telkomsel dapat memberikan manfaat terhadap penelitian di Unsoed menjadi lebih efektif, efisien, cepat dan valid. Untuk mendukung layanan berbasis digital tersebut dari Unsoed akan menyediakan SDM yang kompeten.

Salah satu narasumber yang turut menyemarakkan FGD tersebut adalah Eko Ariwibowo, ST, MM, perwakilan dari Komite Ekonomi Kreatif Jawa Tengah. Komite ini merupakan organisasi yang didirikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan tujuan utama mengembangkan sektor ekonomi kreatif di wilayah tersebut. Terdiri dari para pelaku ekonomi kreatif, akademisi, praktisi, dan media, Komite Ekonomi Kreatif Jawa Tengah bertekad untuk merencanakan serta mendampingi pelaku ekonomi kreatif di lapangan.

Dalam paparannya, Eko Ariwibowo menjelaskan bahwa ekonomi kreatif adalah konsep dalam era ekonomi baru yang menggabungkan informasi dan kreativitas, mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama. Ekonomi kreatif mencakup aktivitas produksi dan distribusi barang yang membutuhkan ide kreatif dalam pembuatannya. Beberapa ciri ekonomi kreatif mencakup kreasi intelektual, mudah diganti, distribusi langsung dan tidak langsung, serta berbasis pada ide. Dalam kreasi intelektual termasuk produk berbasis digital. “Dengan adanya platform digital dalam riset dapat menciptakan peluang bisnis ekonomi kreatif,” jelas Eko Ariwibowo.

Kemudian narasumber Dery Ariyadi, Manager Team Telkomsel Jawa Tengah mengungkapkan tentang  Telkomsel Survei. “Karena kita ada responden yang akurat, kita juga punya telkomsel ada di data, dan bisa cepat, singkat, dan kelihatan,” ungkap Dery Ariyadi terkait Telkomsel Survei.

tSurvey introduction merupakan platform survei digital dari Telkomsel yang menawarkan solusi data insight bagi seluruh kebutuhan riset pelanggan, baik dalam lingkup akademik, komersial lintas industri, sosial, maupun keperluan riset lainnya secara luas.

“Kita menyampaikan ketika bapak-ibu butuh responden, bapak-ibu mau menyebar kuisioner, nah kami telkomsel punya calon yang untuk mengisi kuisioner dari bapak-ibu sekalian,” kata Dery Ariyadi. Terdapat 159 juta pelanggan telkomsel yang siap mengisi kuisioner. Kemudian dari 159 juta ada 105 juta yang  menggunakan internet. Jadi, masih banyak yang tidak menggunakan internet. “Jadi, yang pakai telepon, SMS masih banyak. Kemudian jumlah BTS telkomsel ada dua kali lipat daripada operator lain yang terbesar di Indonesia.”jelasnya

Lebih lanjut diungkapkan perwakilan Telkomsel Jawa Tengah bahwa terdapat 95 persen populasi telkomsel populasinya sudah menggunakan 4G. “Jadi, kenapa sih? Kenapa kok telkomsel bisa bikin telkomsel survey? Kita, Bapak-Ibu, kita punya network, kita punya jaringan yang bikin jaringan kita terhubung, kita ada lokasi, kita ada core data, aset digital, referensi data tadi, Pak. Dari data-data nama, KK, kelahiran, jenis gender, lokasinya, gimana-gimana, itu kita jadiin database,” ujar Dery Ariyadi.

Kapabilitas platform tSurvey introduction diperkaya telco data insight yang memiliki beberapa keunggulan, mulai dari jangkauan responden yang luas, fitur respondent targeting dengan profiling yang akurat, keluaran hasil yang lebih cepat, serta fitur manajemen survei yang user friendly. Platform tSurvey introduction telah membantu para pelaku riset untuk mendapatkan berbagai insight dari para responden, mulai dari aspek kebiasaan, opini, hingga persepsi terhadap sebuah produk secara akurat dan cepat.

Telkomsel menghadirkan layanan khusus bagi kalangan akademik, membuka peluang akses yang lebih inklusif untuk semua kalangan. Dengan adanya teknologi berbasis digital dari Telkomsel diharapkan dapat memudahkan riset bagi civitas akademi di Unsoed. (InDra)

 

dokumentasi foto :

By Eko F