Selangor, 1 Februari 2024 – Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) menegaskan komitmen globalnya terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan menerjunkan sejumlah mahasiswa terpilih untuk menjalankan program pengabdian masyarakat pada sebuah sanggar bimbingan di mancanegara . Sanggar ini merupakan pusat pembelajaran non-formal bagi anak-anak buruh migran yang kesulitan mengakses pendidikan di Malaysia. Tiga mahasiswa, yaitu Nur Fadhilatil Atqia dan Annisa Nabil Salsabila dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Anggi Aisyah Nursafitri dari Fakultas Pertanian, ditempatkan di Sanggar Bimbingan Wira Damai, Batu Caves, Selangor, yang baru saja beroperasi selama 2 bulan.
Ketua Tim KKN Internasional LPPM UNSOED, Ahmad Sabiq, menyampaikan, “Tugas mereka melibatkan rangkaian kegiatan merintis, memperkuat, dan membangun dasar-dasar kokoh bagi kelangsungan sanggar dengan fokus utama mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak dan metode pengajaran yang responsif dan inklusif.” Selain itu, juga ditekankan aspek psychological healing untuk menggembirakan anak-anak yang mungkin mengalami kendala psikologis, terutama mereka yang berada dalam posisi sebagai anak dari buruh migran yang tidak berdokumen (undocumented).
Sanggar ini akan diresmikan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur akhir Februari. Ini tentu akan menjadi momen bersejarah yang mencerminkan upaya bersama dalam menghadirkan pendidikan bagi anak-anak bangsa di mana pun mereka berada. Para mahasiswa KKN Internasional UNSOED mendapat mandat untuk mempersiapkan momen bersejarah ini.
Selain mempersiapkan dari segi fisik, mereka juga memberikan pelatihan khusus kepada anak-anak. Secara fisik sanggar dihiasi dekorasi khusus yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia. Adapun pelatihan mencakup berbagai aspek, seperti membaca al-Quran dengan penuh penghayatan, menyusun dan menyampaikan pidato pendidikan yang informatif, menciptakan puisi bermakna, dan melatih paduan suara untuk membawakan lagu-lagu nasional dan lagu daerah.
Dengan sungguh-sungguh, mahasiswa berusaha agar saat peresmian nanti, anak-anak Sanggar Bimbingan Wira Damai mampu memberikan kesan yang mendalam bagi para hadirin melalui keahlian membaca al-Quran yang menyentuh hati, menginspirasi para wali siswa dengan pidato tentang pentingnya pendidikan, dan menyampaikan kata-kata puitis yang memancarkan harapan akan masa depan yang lebih cerah.
Selain itu, diharapkan penampilan paduan suara lagu-lagu nasional dan daerah seperti “Garuda Pancasila,” “Indonesia Pusaka,” “Halo-Halo Bandung,” “Cublak-Cublak Suweng,” dan “Ampar-Ampar Pisang” berlangsung harmonis sehingga tidak hanya menyampaikan pesan kebersamaan, tetapi juga memperkokoh rasa cinta mereka terhadap Tanah Air Indonesia.
Meskipun saat peresmian nanti mahasiswa Unsoed sudah tidak lagi berada di sanggar karena KKN mereka yang berlangsung sebulan akan berakhir pada tanggal 3 Februari ini, mereka berharap penampilan anak-anak didik mereka dapat berlangsung sukses dan memberikan kontribusi dalam memperkokoh kebersamaan serta memancarkan sinar harapan untuk masa depan yang lebih cerah.
Atqia, salah satu mahasiswa KKN, dengan mantap menyatakan, “Kami berharap sumbangsih kami membawa keceriaan dan harapan bagi anak-anak ini. Walaupun KKN telah berakhir, kami yakin upaya kami akan memperkuat fondasi pendidikan mereka untuk masa depan yang lebih baik.”