Purwokerto – Dalam rangka membangun ekosistem kewirausahaan yang kuat di kalangan mahasiswa, Kementerian UMKM Republik Indonesia bersama Wadhwani Foundation dan Pusat Inkubator Bisnis (PIB) LPPM Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menyelenggarakan Futurepreneur Workshop 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Entrepreneur Hub Terpadu Banyumas 2025 dengan tema #Entrepreneur Journey – Scaling Up.

Mengusung tajuk “Membangun Bisnis dari 0: From Campus to Become CEO”, acara ini terbuka bagi mahasiswa Unsoed dan menghadirkan narasumber inspiratif, yaitu Dr. Endang Pitaloka, SE, ME, dan Dr. Dion Dewa Barata dari Wadhwani Foundation. Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Universitas Jenderal Soedirman, Prof. Dr. Ir. H. Akhmad Sodiq, M.Sc.Agr., IPU., ASEAN Eng, dan Kepala LPPM Universitas Jenderal Soedirman, Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti, M.P., IPU., ASEAN Eng, didampingi oleh Sekretaris LPPM, Dr. Sri Wahyu Handayani, S.H.,M.H., dan Kapuskor Pusat Inkubator Bisnis, Nur Wijayanti, S.TP., M.P.

Diselenggarakan pada Rabu-Kamis, 7-8 Mei 2025 pukul 09.00 WIB di Ballroom Gedung IAB (Integrated Academic Building), dan Auditorium Fakultas Biologi Unsooed, workshop ini bertujuan untuk menumbuhkan entrepreneurial mindset di kalangan generasi muda, sekaligus menjawab tantangan peningkatan rasio kewirausahaan nasional yang ditargetkan naik menjadi 3,60% pada 2029.

Workshop futurepreneur adalah sebuah program yang mendukung kewirausahaan muda di Indonesia. Workshop ini bertujuan untuk membangun ekosistem wirausaha kampus yang solid, dan Wadhwani Foundation mendukung inisiatif ini sebagai bagian dari komitmen mereka dalam mengembangkan kewirausahaan muda di Indonesia. Oleh karena itu Unsoed sebagai PTN ingin meningkatkan kemajuan mahasiswanya terkait wirausaha dengan bekerja sama dengan Kementerian  UMKM  Republik  Indonesia,  dan Wadhwani  Foundation.

Wadhwani Foundation, sebagai organisasi nirlaba global yang fokus pada pengembangan kewirausahaan dan pendidikan, aktif menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi.

 Rektor Universitas Jenderal Soedirman, Prof. Dr. Ir. H. Akhmad Sodiq, M.Sc.Agr., IPU., ASEAN Eng membuka acara teresbut sekaligus mengungkapkan terkait akses pembiayaan mendukung kewirausahaan. bagaimana pengembangan oleh lembaga. “Kemudian yang terpenting adalah tugas kita bersama, kami memberikan dengan level. Yang ke satu adalah bagaimana penguatan kelembagaan, kalau adik-adik grup berarti grupnya harus dikuatkan,” ungkap Rektor Unsoed.

Yang kedua, ada di perguruan tinggi, bagaimana penguatan fasilitasi sains dan teknologi, karena fungsinya inovasi ada di sains dan teknologi. Untuk akses pembiayaan biasanya ada kendala. Kendalanya adalah dari pihak bank “Begitu masuk di akses bankabilitas, ini biasanya harus banyak rebutan. Nah ini harus ada inovasi juga di situ. Mudah-mudahan nanti yang memiliki performa bagus, kita hadirkan bersama-sama, pungkas Rektor Unsoed.

Selanjutnya dalam sambutan Asisten Deputi Inkubasi dan Digitalisasi Wirausaha Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Republik Indonesia Irwansyah Putra S.STP, M,Si mengemukakan bahwa Futurepreneur Workshop 2025 merupakan bagian dari kegiatan Entrepreneur Hub Terpadu Banyumas 2025. Futurepreneur Workshop ini adalah rangkaian dari Entrepreneur Hub Terpadu yang kita pusatkan di Universitas  Jenderal Soedirman  selama dua hari ini” ungkap Irwansyah Putra.

“Futurepreneur Workshop ini bukan sekadar kegiatan pelatihan, ini adalah ruang belajar bersama untuk membaca arah zaman, memperkuat mentalitas kewirausahaan, membentuk keberanian untuk menciptakan solusi di tengah-tengah dunia yang terus berubah.” Ujar Asisten Deputi Inkubasi dan Digitalisasi Wirausaha.

Asisten Deputi Inkubasi dan Digitalisasi Wirausaha Kementerian UMKM menyampaikan bahwa pertumbuhan kewirausahaan memerlukan kolaborasi lintas sektor, termasuk lembaga pendidikan dan mitra global. Futurepreneur Workshop ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah, akademisi, dan dunia internasional.

Seluruh materi disusun dengan pendekatan problem-based learning dan dirancang agar sesuai dengan realitas dunia usaha yang dinamis. Workshop ini diharapkan mampu melahirkan wirausaha muda yang tidak hanya membangun usaha, tetapi juga menciptakan dampak sosial, membuka lapangan kerja, dan menjadi penggerak transformasi ekonomi nasional.

Peserta workshop akan dibekali materi-materi aplikatif seperti: Problem Identification & Customer Validation, Building Ideas, Solutions, and Competitive Mapping dan Pitching Strategy

Dunia saat ini sedang menghadapi tantangan besar di disruption technology, ketegangan geopolitik, krisis pangan, perubahan iklim, dan tekanan ekonomi global yang membentuk landscape baru yang sangat kompleks. Di tengah semua itu Indonesia harus hadir dengan solusi. Irwansyah Putra mengutarakan terkait kondisi saat ini  dengan memberikan solusi. “Solusinya adalah kewirausahaan budaya kreatif, adaptif, berdaya cipta, dan berpikiran strategis. Melalui program Enterpreneur Hub terbaru, Kementerian UMKM berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem kewirausahaan di daerah dan juga perguruan  tinggi yang inklusif dan berkelanjutan.

Irwansyah Putra menambahkan bahwa fokus saat ini antara lain ada tiga, yang pertama penguatan program inkubasi dan digitalisasi UMKM, kedua akses pembiayaan dan pengembangan pasar nasional hingga global, dan yang ketiga yaitu peringkatan kapasitas sumber daya manusia kewirausahaan melalui kolaborasi dengan kampus dan komunitas.“Semua ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun ekonomi rakyat yang kuat, berdaulat, dan berkeadilan,” tuturnya

“Di sini misalnya di Purwokerto terdapat banyak peternakan, dan cukup banyak anak-anak muda di Indonesia punya kandang ayam, kandang domba di kampung-kampungnya sendiri. Selama ini mereka mengelola peternakannya dengan sangat tradisional misalnya, tapi dengan ada IoT dan AI diharapkan lebih modern,”pungkas Irwansyah Putra.

AI (Artificial Intelligence) dan IoT (Internet of Things) adalah dua teknologi yang berbeda namun saling melengkapi. IoT adalah konsep yang menghubungkan perangkat fisik ke internet untuk memungkinkan komunikasi dan pertukaran data, sementara AI adalah bidang teknologi yang mengembangkan sistem yang dapat melakukan tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia. Kombinasi AI dan IoT, yang dikenal sebagai AIoT, menciptakan perangkat yang lebih cerdas, dapat menganalisis data, membuat keputusan, dan beradaptasi dengan lingkungan tanpa campur tangan manusia.

Asisten Deputi Inkubasi dan Digitalisasi mengatakan dengan dua teknologi tersebut mereka mahasiswa diharapkan mulai belajar bagaimana menjaga suhu kandang agar tetap berada, bagaimana mereka bisa memantau dari kamera, bagaimana aktivitas anak ayam bisa tumbuh dengan sehat, berawal dari bagaimana dengan aplikasinya . Bagaimana memastikan ayamnya sudah dikasih makan atau tidak, dan ini membutuhkan penemuan-penemuan, serta  teknologi. Bagaimana apakah yang lain? “ Di sinilah startup itu hadir harapan kita untuk meningkatkan profesionalisme pedagang dari peternakan tradisional menjadi peternakan modern. Nah ini hal-hal sederhana yang sebetulnya disinilah fakultas-fakultas teknik bisa hadir, fakultas peternakan hadir dihulunya, fakultas teknik hadir di tengah, dan fakultas teknik dan bisnis hadir di kiri,” harap Irwansyah Putra.

Hadir juga dalam workshop ini  Ketua LPPM Unsoed, Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti, .P.IPU.ASEAN Eng, Sekretaris LPPM Unsoed ,Ketua Pusat Inkubator Bisnis (PIB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Nur Wijayanti, S.TP., M.P, Director of Wadhwani Entrepreneur Network at SEA Indonesia, Dr. Dion Dewa Barata.

Universitas Jenderal Soedirman memiliki peran vital dalam memajukan ekosistem kewirausahaan di Kabupaten Banyumas melalui Pusat Inkubator Bisnis (PIB) di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), yang secara konsisten berfokus pada pemberdayaan UMKM untuk bertransformasi menjadi startup yang kompetitif dan inovatif, terutama dalam sektor agribisnis dan agroindustri.

Workshop ini diharapkan bukan sekadar menjadi pelatihan, tetapi bagian dari perjalanan untuk membentuk generasi futurepreneur — wirausahawan masa depan yang tidak hanya membuka usaha, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, memecahkan persoalan riil di masyarakat, dan menjadi penggerak transformasi ekonomi bangsa.(Dra)

#Futurepreneur2025

#EntrepreneurHubBanyumas

#FromCampusToCEO

#WirausahaMuda

#UMKMNaikKelas

#MindsetWirausaha

#StartupMahasiswa

#BisnisAnakMuda

InkubatorBisnis

#KampusWirausaha

UnsoedEntrepreneur

#WadhwaniFoundationID

#Unsoed

#Purwokerto

#PIBUnsoed

#LPPMUnsoed

#UMKMRIndonesia

Dokumentasi Foto-foto : 

By Indra K