Jakarta, Belum lama telah dilaksanakan Forum Kerja Sama Kelautan China-Asia Tenggara dalam “China-Southeast Asian Countries Marine Cooperation Forum”,  yang terselenggara atas kerjasama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Sumber Daya Alam Indonesia, dan pemerintah Tiongkok, Jakarta (28-29/11). UNSOED melalui LPPM yang selama ini berperan aktif dalam forum-forum ilmiah ikut juga menghadiri acara tersebut.

Untuk mengatasi tantangan upaya mengejar pembangunan ekonomi yang pesat, wilayah negara-negara Asia Tenggara dan China yang menghadapi kerusakan signifikan akibat cuaca ekstrem dan perubahan iklim, seperti degradasi ekosistem laut, pencemaran air, pemutihan karang, hilangnya mangrove, dan erosi Pantai. Dengan tantangan tersebut maka diadakan forum ini guna merancang strategi berbasis ilmu pengetahuan untuk menangani permasalahan lingkungan bersama.

Dalam acara Forum Kerja Sama Kelautan Tiongkok-Negara-Negara Asia Tenggara ke-8, Unsoed diwakilkan oleh Ketua LPPM Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti, M.P., IPU, ASEAN Eng. Acara ini juga mendapat dukungan dari Decade Collaborative Center on Ocean-Climate Nexus and Coordination Amongst Decade Implementing Partners in P.R. China (DCC-OCC).

Forum ini mengangkat tema “Strengthen Collaboration on Ocean and Climate to Accelerate Actions for the UN Decade of Ocean Science” yang bertujuan memperkuat kolaborasi di bidang kelautan dan perubahan iklim, guna mendukung implementasi Dekade Ilmu Kelautan PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan (2021–2030).

Forum ini menghadirkan lima sesi plenary utama yang mencakup berbagai topik strategis:

  1. Ocean and Climate Observation, Forecasting and Services – Membahas pengamatan, peramalan, dan layanan kelautan serta iklim.
  2. Marine Ecosystem Protection, Biodiversity Conservation, and Biotechnology Development – Berfokus pada perlindungan ekosistem laut, konservasi keanekaragaman hayati, dan inovasi bioteknologi.
  3. Marine Geosciences and Disaster Mitigation – Mengeksplorasi ilmu geosains untuk mitigasi bencana dan ketahanan wilayah pesisir.
  4. Marine Policy and Management – Membahas kebijakan dan pengelolaan kelautan untuk mendorong tata kelola berkelanjutan.
  5. East Asia Summit Workshop on Coastal Economy Development – Menyoroti pengembangan ekonomi pesisir yang strategis.

Selain sesi utama, dua sesi khusus turut digelar yakni:

  • Promoting UN Ocean Decade through Regional Cooperation – Menekankan pentingnya kerja sama regional untuk mendukung Dekade Ilmu Kelautan PBB.
  • Empowering Coastal Communities: The Blue Citizen Initiative in Action – Menggali pemberdayaan masyarakat pesisir melalui inisiatif Blue Citizen.

Forum ini juga menjadi momen bersejarah dengan dilaksanakannya peresmian Indonesia-China Center for Ocean and Climate (ICCOC) atau Pusat Kelautan dan Iklim Indonesia-China (ICCOC). Pusat ini merupakan kerja sama strategis di bidang maritim antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kementerian Sumber Daya Alam China (MNR), bertujuan mempererat kolaborasi penelitian dan inovasi di bidang kelautan dan iklim. UNSOED melalui LPPM akan berperan aktif dalam ICCOC bersama dengan universitas dan kementerian serta lembaga penelitian lainnya di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Elly menyampaikan pentingnya sinergi antarnegara dan sektor untuk mengatasi tantangan lingkungan laut global. “Melalui forum ini, kita dapat berbagi pengalaman dan membangun kerja sama internasional yang lebih kuat untuk menciptakan solusi inovatif dalam menjaga keberlanjutan laut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir,” ujar Prof. Elly.

Kehadiran Kepala LPPM UNSOED dalam forum ini mencerminkan komitmen universitas dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di tingkat nasional maupun internasional.

 

#unsoed

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia

#LPPM Unsoed

 

Dokumentasi Foto:

By Indra K