Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) LPPM bersama mahasiswa Magister Ilmu Politik FISIP melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat internasional yang berlangsung efektif pada tiga hari, Rabu-Jum’at, 6-8 Desember 2023. Kegiatan pengabdian internasional mengusung topik Psychological Healing for Children of Undocumented Migrant Workers in Kuala Lumpur, Kegiatan pengabdian masyarakat internasional ini didukung penuh oleh Ketua LPPM Unsoed, Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti, M.P., IPU dan Dekan FISIP Unsoed, Dr. Wahyuningrat, M.Si

Tim Pengabdian PkM LPPM terdiri dari Prof. Dr. Sofa Marwah, M.Si, Tri Murniati, M.Hum, Ph.D, serta Titis Perdani, S.IP, M.Sos, bersama Tim PkM Magister Ilmu Politik yaitu para mahasiswa, Nadhira Shania, S.IP, Batis Reka Guliwan, S.Sos, dan Farkhan Aji Wicaksono, S.Sos.

Adapun sasaran kegiatan pengabdian masyarakat adalah anak-anak pekerja migran yang belum memiliki status kewarganegaraan yang jelas, karena masalah dokumen kelahiran dan pernikahan antar bangsa di Malaysia. Sebagian dari mereka memiliki ibu dari para pekerja migran Indonesia dan ayah dari negara lain. Sebagian lainnya, orang tuanya merupakan pekerja migran Indonesia. Anak-anak yang orangtuanya tidak berdokumen dapat mengalami berbagai kendala psikologis, termasuk kecemasan, stres, dan perasaan ketidakpastian terkait status orang tua mereka. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi kondisi psikologis mereka serta memerlukan perhatian khusus dalam memberikan dukungan dan penguatan.

Kumpulan anak-anak sejumlah lebih kurang 40 anak, berumur setingkat Sekolah Dasar, yang tergabung dalam Sanggar Belajar Sentul di Kualalumpur, Malaysia yang dipimpin oleh Bapak Shohenuddin, M.Ed.

Pada hari pertama, kegiatan diisi dengan perkenalan, Sholat Duha bersama, materi pelajaran tentang Wawasan Kebangsaan Indonesia, Pancasila, Sholat Duhur, dilanjutkan materi pelajaran IPA dan Matematika, ditutup dengan mengaji untuk meningkatkan kemampuan baca Alqur’an. Di sela-sela kegiatan diselingi dengan permainan.  Adapun pada hari kedua, kegiatan diisi dengan Sholat Duha, materi pelajaran Agama Islam,  Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan ditutup dengan mengaji. Di sela-sela kegiatan juga diselingi  dengan permainan. Pada hari ketiga, dimulai dengan Sholat Duha, mengaji bersama Surat Yasin, serta latihan menari Tari Daerah Indonesia dan bernyanyi bersama. Sedikit berbagi dalam tema penyegaran psikologi dan pengetahuan bagi anak-anak pekerja migran yang belum berstatus kewarganegaraan adalah kebahagiaan tersendiri bagi tim pengabdian masyarakat dari Unsoed. Kelak, mereka kita harapkan mereka akan menemukan jalan hidup yang cerah dan status kewarganegaraan yang jelas.

By Deni