Purwokerto, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan Mindanao State University Tawi-Tawi College (MSU-TCTO), Filipina, pada Jumat, 03 Oktober 2025, bertempat di Gedung Rektorat Universitas Jenderal Soedirman. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Rektor UNSOED, Prof. Dr. Ir. Ahmad Shodiq, IPU., ASEAN Eng., Sekretaris LPPM Dr. Sri Wahyu Handayani, S.H., M.H., C.Md, serta Prof. Dr. Ainulyakin H. Imlani selaku perwakilan delegasi dari MSU-TCTO, Filipina.

Kemitraan strategis ini diinisiasi oleh Dr. Dyahruri Sanjayasari, M.Si dari Pusat Riset Biodiversitas dan Maritim UNSOED yang diketuai Dr. Ratna Stia Dewi, S.Si., M.Sc. sebagai respons atas tantangan bersama negara-negara maritim dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut yang berkelanjutan, penguatan kapasitas talenta riset, serta hilirisasi pengetahuan bagi kesejahteraan masyarakat.

LoI ini mencakup tiga lingkup utama kerja sama; Pendidikan — pertukaran staf pengajar dan mahasiswa, pengembangan kurikulum tematik kelautan dan kepulauan, kelas tamu lintas kampus, serta joint short courses; Kolaborasi Riset — pengembangan proyek bersama di bidang biodiversitas pesisir, perikanan berkelanjutan, perubahan iklim, dan inovasi blue economy, termasuk publikasi bersama serta pemanfaatan fasilitas laboratorium masing-masing institusi; Pengabdian kepada Masyarakat — program pemberdayaan masyarakat pesisir, community-based monitoring, literasi kelautan, dan inkubasi usaha mikro berbasis sumber daya lokal.

Rektor UNSOED menegaskan bahwa kerja sama ini memperluas jejaring internasional UNSOED sekaligus memperkuat posisi kampus sebagai pusat pengetahuan yang relevan bagi pembangunan berkelanjutan. Dari pihak MSU-TCTO, delegasi menyambut baik kolaborasi yang menitikberatkan pada isu-isu strategis kawasan maritim tropis, termasuk inovasi pembelajaran dan riset terapan yang berdampak langsung bagi komunitas pesisir.

Sebagai langkah tindak lanjut, kedua institusi akan menyusun rencana kerja (workplan) 2025–2027 yang memuat agenda prioritas: penyelenggaraan joint symposium dan summer course, seed funding riset kolaboratif, serta pilot project pengabdian masyarakat di wilayah pesisir yang disepakati bersama. Tim pengarah (steering committee) akan dibentuk oleh LPPM UNSOED dan MSU TCTO untuk memastikan tata kelola, pemantauan capaian, dan pengukuran dampak yang terukur.

Melalui kemitraan ini, UNSOED dan MSU-TCTO berkomitmen memperkuat ekosistem pengetahuan lintas batas yang mendorong lahirnya solusi inovatif bagi tantangan keberlanjutan di kawasan Asia Tenggara, sekaligus membuka lebih banyak peluang mobilitas akademik bagi dosen, peneliti, dan mahasiswa.

 

By Indra K