Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi KKN Tematik Infrastruktur UNSOED di Kabupaten Banyumas
Pada tanggal 29 – 31 Juli 2024, Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan (BKPP) Bandung, Direktorat Bina Teknik, Dirjen Ciptakarya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) Kuliah Kerja Nyata Tematik Infrastruktur (KKN-TI) Universitas Jenderal Soedirman di beberapa desa di wilayah Kabupaten Banyumas. Desa-desa yang menjadi sasaran kegiatan monev KKN-TI adalah Desa Cikembulan dan Desa Semedo di Kecamatan Pekuncen; Desa Paningkaban, Desa Cihonje, Desa Cilangkap, dan Desa Samudra Kulon di Kecamatan Gumelar; serta Desa Watuagung, Desa Gumelar Lor, Desa Pesantren, dan Desa Prembun di Kecamatan Tambak.
Dalam melaksanakan kegiatan monev, tim BKPP Bandung juga mengikutsertakan tim dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, karena BPPW ini lebih sering menangani proyek-proyek yang bersentuhan langsung dan dirasakan oleh masyarakat seperti Pamsimas dan Sanimas. Sementara BKPP lebih fokus melaksanakan kegiatan riset, quality control, pengujian, standar teknis, dan lain-lain. Tim BPPW yang ikut dalam kegiatan ini terdiri dari tim Satuan Kerja (Satker) Air Minum, Satker Sanitasi, dan Satker Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Untuk memudahkan kegiatan monev, tim BPPW mengajak fasilitator Pamsimas tingkat propinsi dan kabupaten, serta fasilitator Sanimas. Sedangkan dari Pusat Pengembangan (Pusbang) KKN UNSOED diwakili oleh Sehah selaku Koordinator KKN Kabupaten Banyumas.
Dalam kegiatan monev ini, tim BKPP Bandung lebih terfokus memberikan masukan dan arahan kepada mahasiswa terkait pembuatan Peta Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi (IMAP) yang merupakan luaran (output) bagi kegiatan KKN-TI ini. Masalah dan potensi yang ditekankan oleh tim BKPP adalah masalah penyediaan air minum dan potensi sumber-sumbernya, pengolahan air limbah domestik, serta penanganan sampah organik dan anorganik. Dalam setiap kunjungan ke desa-desa KKN-TI, tim juga melakukan uji kualitas air seperti pH. TDs, kekeruhan, kandungan mineral dan logam, dan lain-lain. Hasil pengujian menunjukkan bahwa air yang dikonsumsi oleh masyarakat masih cukup layak. Sementara tim fasilitator Pamsimas lebih menyoroti terkait tata kelola Sistem Penyediaan Air Minum di desa, mulai dari eksplorasi sumber air, proses pengolahan air minum, hingga distribusinya ke masyarakat. Tim juga menyoroti terkait rendahnya kontribusi masyarakat terhadap pengelolaan Pamsimas desa, terutama rendahnya iuran bulanan, bahkan ada yang hanya Rp400,- per kubik air. Akibatnya pihak pengelola tidak mampu melakukan perawatan instalasi manakala terjadi kerusakan jaringan Pamsimas.
Bagi mahasiswa KKN-TI, kegiatan monev telah memberikan manfaat yang besar, sebab sebagian besar mahasiswa masih belum paham bagaimana pembuatan Peta IMAP dan parameter apa saja yang perlu dimasukkan. Namun setelah kegiatan monev, para mahasiswa menjadi tercerahkan. Hal ini disampaikan oleh Riski Dwiantoro selaku Koordinator Mahasiswa KKN Kabupaten Banyumas yang juga tengah mengikuti KKN-TI di Desa Pesantren Kecamatan Tambak. Untuk memudahkan koordinasi, Tim BKPP telah membuatkan grup WhattApps (WA) untuk seluruh mahasiswa peserta KKN-TI sebagai ajang berdiskusi dan konsultasi, serta link G-form untuk mengunggah laporan mingguan. Tim BKPP – PUPR juga telah memfasilitasi dana Rp 2 juta untuk masing-masing desa KKN-TI dalam rangka pelaksanaan Forum Group Discussion (FGD) antara mahasiswa KKN dan pihak-pihak terkait di desa yang terlibat dalam penyusunan Peta IMAP. Semoga kegiatan KKN-TI di Kabupaten Banyumas membuahkan hasil yang lebih baik, terutama dalam mengangkat harkat dan martabat serta ekonomi masyarakat desa.
Penulis:
Sehah
Dosen Program Studi Fisika FMIPA UNSOED
Koordinator KKN UNSOED Kabupaten Banyumas